Program revitalisasi Malioboro yang dikerjakan selama 2016 ini ditargetkan akan rampung dan siap menampung wisatawan pada akhir tahun ini.
Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda DIY, Gatot Saptadi mengatakan Kawasan Pedestrian Malioboro dari depan Hotel Inna Garuda, Hotel Mutiara hingga Pasar Beringharjo akan dilaunching oleh Sri Sultan Hamengku Bowono X pada 22 Desember 2016.
“Launching tersebut untuk memberi tahu bahwa revitalisasi Malioboro tahun 2016 telah selesai dilakukan,” jelasnya, Senin (12/12/2016).
Program revitalisasi Malioboro ini akan berlanjut hingga tahun 2018, dimana agenda 2017 adalah revitalisasi kawasan depan Pasar Beringharjo hingga Titik 0 KM. Dan di tahun 2018, penataan akan dilakukan di sisi barat Malioboro.
Sementara itu, Manajer Proyek Revitalisasi Maliobor Tahap I, Eri Purnomo mengatakan pihaknya terus berupaya untuk mempercepat penyelesaian proyek tersebut sebelum waktu yang dijadwalkan.
Setelah merampungkan proses pemasangan street furniture 11-12 Desember, selanjutnya pada 12-18 akan dilakukan perapian material proyek yang masih ada di atas pedestrian Malioboro. ditargetkan penyelesaian revitalisasi Malioboro tahap II yang mencakup depan Hotel Mutiara hingga area sebelum Pasar Beringharjo akan selesai minggu ini.
“Teraso sudah kami pasang dan poles. Tanaman juga sudah diaplikasikan di lapangan, khususnya Pohon Gayam, Asem, dan Soka. Sekarang tinggal menyelesaikan jalur difable, memasang bollard tabung, serta finishing kursi. Pergola juga dalam proses pemasangan,” papar Kindar selaku Manajer Proyek Revitalisasi Malioboro Tahap II.
Tidak seperti tahun lalu yang dipenuhi parkir kendaraan bermotor, wajah Malioboro kini dirasa lebih nyaman. Setelah berjalan di sepanjang jalan Malioboro, pengunjung dapat beristirahat di kawasan Pedestrian Malioboro yang sudah dipasangi berbagai fasilitas seperti bangku taman dan keran air minum. Selain itu, street furniture Malioboro juga menambah daya pikat tersendiri bagi para wisatawan.
Dengan kawasan pedestrian yang lapang dan luas, nantinya dapat juga digunakan untuk street performance, baik music, drama, maupun pertunjukan seni lainnya. (Tribunjogja)