KOTAJOGJA.COM – Setelah bersepeda mengelilingi jalanan kota Jogja saya menyempatkan mampir di warung ini untuk sarapan pagi. Sesampainya di sana saya langsung duduk dan memesan satu porsi soto ayam dan es jeruk untuk melepas dahaga setelah gowes keliling kota.
Suara alarm, deru mesin kereta api menjadi salah satu suasana yang khas di Warung Soto Ayam Pak Gareng, hal ini dikarenakan lokasinya tidak jauh dari Stasiun Tugu Yogyakarta. Selain itu warung ini menjadi tempat transit para penumpang kereta dari kota lain yang datang di Stasiun Tugu Yogyakarta pada pagi hari. Sembari menunggu jemputan mereka menghabiskan waktunya dengan menyantap kuliner soto khas Pak Gareng.
Setelah menunggu kurang lebih 10 menit, satu porsi ayam pesanan saya pun datang dengan ditemani es jeruk manis nan menggoda tenggorakan saya. Satu porsi sotonya terdiri dari nasi putih, soun, kol yang di iris tipis, tauge, suwiran daging ayam, dan sesuatu yang awalnya saya duga sebagai perkedel. Setelah saya cicipi, saya baru sadar bahwa itu adalah lenthok (terbuat dari singkong). Soto Ayam Pak Gareng memiliki kekhasan pada olahan lentuk yang dipotong dengan porsi besar serta suwiran ayam goreng yang besar-besar. Selain itu, kita juga dapat menambah lentuk yang sengaja dijadikan lauk yang dijual terpisah dari soto tersebut.
Banyak cara untuk menikmati soto olahan pria asal Boyolali ini agar tidak membosankan, salah satunya adalah tips dari teman-teman kotajogja.com yaitu, ketika soto tersisa kuahnya saja segera dinikmati dengan krupuk rambak yang di celupkan satu persatu di kuah soto tersebut.
Hasilnya pun luar biasa, kenikmatan tuntas hingga tiada batas. Untuk urusan harga tidak perlu bingung, dengan membawa uang Rp. 10.000,- kita sudah bisa mendapatkan satu porsi soto, es jeruk dan dua plastik krupuk rambak yang siap menggoyang lidah kita dan menutup rasa lapar kita di pagi hari. (aanardian/kotajogja.com)
Lokasi: Depan Pintu Gerbang Stasiun Tugu Yogyakarta