KOTAJOGJA.COM – Siomay adalah salah satu kuliner perpaduan budaya Cina dengan Indonesia (Jawa Barat) yang telah berkembang menjadi salah satu keanekaragaman kuliner di Indonesia. Siomay masuk di Indonesia melalui jalur perdagangan yang dibawa oleh para saudagar Cina. Perpaduam kuliner ini menemukan bentuk pengembangannya ketika memasuki wilayah Pasundan dengan proses penggorengan yang disebut dengan batagor.
Sebagai salah satu sentra kuliner siomay di Yogyakarta, Warung Siomay Kang Cepot selalu di datangi pengunjung untuk menikmatinya. Bumbu kacang dengan olahan manis dan gurih menjadi kunci kelezatan siomay Kang Cepot. Menurut Erwan salah satu pembeli di warung ini mengatakan olahan bumbu kacang yang berbeda dengan siomay lainnya membuat dia selalu menyempatkan waktu untuk menikmati kuliner khas Jawa Barat ini.
Senada dengan pendapat Erwan, Christanto mengatakan siomay Kang Cepot memiliki perbedaan dalam pengolahan bumbu kacang dengan siomay yang lainnya, menurut mahasiswa UNY semester lima ini bumbu kacang siomay Kang Cepot ini lebih lembut dan gurihnya pas dengan seleranya.
Menurut salah satu pegawai di warung ini, bahan baku siomay (kentang, tahu, siomay, telur dan kubis) dibuat berdasarkan kuota perhari untuk menjaga higienitasnya. Kesegaran bahan baku dan peracikan bumbu menjadi perhatian utama karena dari keduanya akan mendapatkan cita rasa siomay yang lezat dan sehat untuk dikonsumsi.
Tim redaksi kotajogja.com sempat melakukan interview ringan dengan Doni berserta teman-temannya mengenai pilihan menu yang di sajikan oleh warung ini. Menurutnya dia bersama teman-temannya lebih memilih menu siomay dari pada batagor. Bagi mahasiwa yang berdomisili di daerah Prujakan ini mengatakan, bahwa siomay tidak melalui proses penggorengan dan kesegaran dari bahan-bahannya pun sangat mungkin untuk dirasakan. (aanardian/kotajogja.com)
Lokasi: Jl. Kaliurang KM.8 Prujakan Ngaglik Sleman