Dalam kurun waktu 5 tahun kedepan, diperkirakan investasi dalam bidang infrastuktur di Daerah Istimewa Yogyakarta akan lebih dari 30 triliun rupiah. Danang Parikesit, Kepala Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) menyatakan bahwa perkiraan nilai investasi 30 triliun itu terdiri dari pembangunan dua ruas jalan tol (Bawen – Jogja dan Solo – Jogja) yang akan masuk ke Yogyakarta berkisar antara 15-20,4 triliun rupiah.
“Nilai Investasi itu belum termasuk infrastruktur lain seperti jalur kereta api, pengembangan pelabuhan tanjung adikarto, SPAM atau sistem penyediaan air minum dan beberapa underpass, jadi itu semua murni dari infrastruktur.” Apabila ditambah dari sektor lain misal UMKM nilainya bisa lebih dari 30 Triliun rupiah, katanya pada kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Optimalisasi Keberadaan Yogyakarta International Airport, Rabu (24/7).
Danang berharap agar pemerintah daerah dalam hal ini Pemda DIY dapat menangkap peluang ini, misalnya memanfaatkan ruas jalan tol untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Rani Sjamsinarsi yang menjabat sebagai Ketua Tim Pelaksana Harian Unit Manajemen Tim Pelaksana Percepatan Pembangunan Prioritas (TP5) DIY yang turut hadir pada acara FGD tersebut juga menyatakan bahwa fokus pembangunan DIY 5 tahun kedepan adalah membangun sisi selatan. Ini juga selaras dengan visi misi Gubernur yang ingin menjadikan wilayah selatan DIY sebagai pintu gerbang Yogyakarta.