KOTAJOGJA.COM – Garis-garis lengkung mengikuti struktur dan bentuk batu membuah harmoni yang pas di batu-batu besar tersebut. Bagai sebuah simfoni musik, alur atau garis tersebut membentuk pola seragam seakan-akan dibentuk oleh tangan-tangan manusia dengan karya, karsa, cipta dan rasa. Itulah gambaran pertama yang mengesankan saya ketika pertama kalinya datang di Curug Luweng Sampang. Dua buah batu besar mengapit saluran kecil air terjun yang tidak pernah berhenti bersuara dengan gemericik air yang deras dan indah.

Curug Luweng Sampang memiliki tinggi kurang lebih 5 meter, dengan lebar kurang lebih 1,5 meter. Kanan kirinya merupakan bebatuan besar hingga mirip dengan bukit kecil. Keunikan pola bebatuan Curung Luweng Sampang memiliki kemiripan di Antelope Canyon, Amerika Serikat yang membedakannya pada warna bebatuannya.

Motif Bebatuan Yng Terbentuk
Pola Bebatuan Yang Unik

Lokasi Curug Luweng Sampang

Secara administrasi, Curug Luweng Sampang berada di Dusun Karangasem, Sampang, Gedangsari, Gunungkidul, DIY. Rute perjalanan menuju tempat ini lebih mudah dijangkau melalui Jalan Jogja-Solo dikarenakan jalannya yang rata dan minim tanjakan yang berkelok-kelok. Pada umunya masyarakat yang pernah berkunjung di curug ini memilih rute dari Jogja melewati jalan Jogja-Solo menuju arah kecamatan Ganti Warno. Ikuti arah jalan tersebut kira-kira ke arah tenggara nanti anda akan sampai ke desa Sampang ini. Jika anda merasa bingung jangan malu bertanya kepada warga sekitar yang ada disana.

Sesampainya di Luweng Sampang kita disuguhkan pemandangan yang menarik, terutama motif batu batuannya, mungkin karena batu tersebut sudah cukup lama terkena air jadi tergerus mengikuti aliran air. Dua air terjun akan menyapa kita dengan gemericik suaranya serta membuka mata kita melalui keindahan bebatuannya yang terus setia menjalani perannya sebagai jalur aliran air sungai tersebut.

Curug Luweng Sampang
Curug Luweng Sampang

Dibalik Curug Luweng Sampang terdapat terowongan kecil yang konon ceritanya sebagai tempat pertapaan Sunan Kalijogo. Cerita ini saya dapatkan dari mbah Legiman, salah satu warga sekitar yang diberikan tanggungjawab untuk menjaga Curug Luweng Sampang. Menurut lelaki usia 75 tahun, Luweng Sampang tetap aman walaupun diterjang banjir, karena letaknya lebih tinggi dari aliran sungai tersebut. Bagi Mbah Legiman, keberadaan air terjun ini merupakan hadiah dari Tuhan yang harus dia jaga kelestariannya serta kebersihannya. (aanardian/kotajogja.com)

Lokasi: Dusun Karangasem, Sampang, Gedangsari, Gunungkidul, DIY

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here